Perbandingan Standar Etika Profesi di Indonesia dan Amerika
Definisi Profesi
Organisasi
profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang
menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan
fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka
seagai individu. Beberapa pengertian profesi :
1.
Winsley
(1964)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai
dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan
baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode
etik dengan fokus utama pada pelayanan.
2.
Schein
E. H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun
suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat.
3.
Hughes,E.C
(1963)
Profesi
merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik
dibandingkan orang lain (pasien).
2. Klasifikasi Profesi
Ciri-ciri
organisasi profesi menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ada 3 ciri
organisasi sebagai berikut :
1.
Umumnya
untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya
berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan
dasar ilmu yang sama.
2.
Misi
utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi
profesi serta memperjuangkan otonomi profesi.
3.
Kegiatan
pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta meurmuskan standar pelayanan
profesi, standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan
profesi.
Ciri-ciri profesi
menurut Winsley, (1964) :
1.
Didukung
oleh badan ilmu (body of knowledge) yang sesuai dengan bidangnya, jelas
wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
2.
Profesi
diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan
bertahap.
3.
Pekerjaan
profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui
perundang-undangan.
4.
Peraturan
dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan
pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap
pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi.
Dikatakan juga
oleh Shortridge,L.M (1985),Ciri-ciri profesi esensial suatu profesi adalah sbb:
1.
Berorientasi
pada pelayanan masyarakat.
2.
Pelayanan
keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan.
3.
Adanya
otonomi.
4.
Memiliki
kode etik.
5.
Adanya
organisasi profesi.
Secara umum ada
3 ciri yang disetujui oleh banyak penulis sebagai ciri sebuah profesi. Adapun
ciri itu ialah :
1.
Sebuah
profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi.
Pelatihan ini dimulai sesudah seseorang memperoleh gelar sarjana. Sebagai
contoh mereka yang telah lulus sarjana baru mengikuti pendidikan profesi
seperti dokter, dokter gigi, psikologi, apoteker, farmasi, arsitektut untuk Indonesia.
Di berbagai negara, pengacara diwajibkan menempuh ujian profesi sebelum
memasuki profesi.
2.
Pelatihan
tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan. Pelatihan tukang batu,
tukang cukur, pengrajin meliputi ketrampilan fisik. Pelatihan akuntan,
engineer, dokter meliputi komponen intelektual dan ketrampilan. Walaupun pada
pelatihan dokter atau dokter gigi mencakup ketrampilan fisik tetap saja
komponen intelektual yang dominan. Komponen intelektual merupakan karakteristik
profesional yang bertugas utama memberikan nasehat dan bantuan menyangkut
bidang keahliannya yang rata-rata tidak diketahui atau dipahami orang awam.
Jadi memberikan konsultasi bukannya memberikan barang merupakan ciri profesi.
3.
Tenaga
yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat. Dengan kata
lain profesi berorientasi memberikan jasa untuk kepentingan umum daripada
kepentingan sendiri. Dokter, pengacara, guru, pustakawan, engineer, arsitek
memberikan jasa yang penting agar masyarakat dapat berfungsi; hal tersebut
tidak dapat dilakukan oleh seorang pakar permainan caturmisalnya. Bertambahnya
jumlah profesi dan profesional pada abad 20 terjadi karena ciri tersebut. Untuk
dapat berfungsi maka masyarakat modern yang secara teknologis kompleks
memerlukan aplikasi yang lebih besar akan pengetahuan khusus daripada
masyarakat sederhana yang hidup pada abad-abad lampau. Produksi dan distribusi
enersi memerlukan aktivitas oleh banyak engineers. Berjalannya pasar uang dan
modal memerlukan tenaga akuntan, analis sekuritas, pengacara, konsultan bisnis
dan keuangan. Singkatnya profesi memberikan jasa penting yang memerlukan
pelatihan intelektual yang ekstensif.
Di samping
ketiga syarat itu ciri profesi berikutnya. Ketiga ciri tambahan tersebut tidak
berlaku bagi semua profesi. Adapun ketiga ciri tambahan tersebut ialah:
1.
Adanya
proses lisensi atau sertifikat. Ciri ini lazim pada banyak profesi namun tidak
selalu perlu untuk status profesional. Dokter diwajibkan memiliki sertifikat
praktek sebelum diizinkan berpraktek. Namun pemberian lisensi atau sertifikat
tidak selalu menjadikan sebuah pekerjaan menjadi profesi. Untuk mengemudi motor
atau mobil semuanya harus memiliki lisensi, dikenal dengan nama surat izin
mengemudi. Namun memiliki SIM tidak berarti menjadikan pemiliknya seorang
pengemudi profesional. Banyak profesi tidak mengharuskan adanya lisensi resmi.
Dosen di perguruan tinggi tidak diwajibkan memiliki lisensi atau akta namun
mereka diwajibkan memiliki syarat pendidikan, misalnya sedikit-dikitnya
bergelar magister atau yang lebih tinggi. Banyak akuntan bukanlah Certified
Public Accountant dan ilmuwan komputer tidak memiliki lisensi atau
sertifikat.
2.
Adanya
organisasi. Hampir semua profesi memiliki organisasi yang mengklaim mewakili
anggotanya. Ada kalanya organisasi tidak selalu terbuka bagi anggota sebuah
profesi dan seringkali ada organisasi tandingan. Organisasi profesi bertujuan
memajukan profesi serta meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Peningkatan
kesejahteraan anggotanya akan berarti organisasi profesi terlibat dalam
mengamankan kepentingan ekonomis anggotanya. Sungguhpun demikian organisasi
profesi semacam itu biasanya berbeda dengan serikat kerja yang sepenuhnya
mencurahkan perhatiannya pada kepentingan ekonomi anggotanya. Maka hadirin
tidak akan menjumpai organisasi pekerja tekstil atau bengkel yang berdemo
menuntut disain mobil yang lebih aman atau konstruksi pabrik yang terdisain
dengan baik.
3.
Otonomi
dalam pekerjaannya. Profesi memiliki otonomi atas penyediaan jasanya. Di
berbagai profesi, seseorang harus memiliki sertifikat yang sah sebelum mulai
bekerja. Mencoba bekerja tanpa profesional atau menjadi profesional bagi diri
sendiri dapat menyebabkan ketidakberhasilan. Bila pembaca mencoba menjadi
dokter untuk diri sendiri maka hal tersebut tidak sepenuhnya akan berhasil
karena tidak dapat menggunakan dan mengakses obat-obatan dan teknologi yang
paling berguna. Banyak obat hanya dapat diperoleh melalui resep dokter.
3. Standar Profesi ACM dan IEE
A. ACM
ACM (Association
for Computing Machinery) atau Asosiasi untuk Permesinan Komputer adalah
sebuah serikat ilmiah dan pendidikan computer pertama didunia yang didirikan
pada tahun 1947 SIG dan ACM, mensponsori konferensi yang bertujuan untuk
memperkenalkan inovasi baru dalam bidang tertentu. Tidak hanya mensponsori
konferensi, ACM juga pernah mensponsori pertandingan catur antara Garry
Kasparov dan computer IBM DeepBlue. ACM telah menciptakan sebuah
perpustakaan digital dimana ia telah membuat seluruh publikasi yang tersedia.
ACM perpustakaan digital merupakan koleksi terbesar didunia informasi mengenai
mesin komputasi dan berisi arsip jurnal ,majalah ,prosiding konferensi
online,danisu-isu terkini ACM publikasi. Layanan online termasuk forum yang
disebut Ubiquity dan TechNews mencerna,baik yang berisi informasi terbaru
tentang dunia IT. Pesaing utama ACM adalah IEEE Computer Society.
Perbedaan
antara ACM dan IEEE adalah, ACM berfokus pada ilmu komputer teoritis dan
aplikasi pengguna akhir, sementara IEEE lebih memfokuskan pada masalah-masalah
hardware dan standardisasi. Cara lain untuk menyatakan perbedaan yaitu ACM
adalah ilmuwan komputer dan IEEE adalah untuk insinyur listrik, meskipun
subkelompok terbesar adalah IEEE Computer Society.
ACM memiliki
empat “Boards“ yaitu:
1.
Publikasi.
2.
SIG Governing
Board.
3.
Pendidikan.
4.
Badan
Layanan Keanggotaan.
B. IEEE
(Institute
of Electrical and Electronics Engineers) adalah sebuah organisasi profesi
nirlaba yang terdiri dari banyak ahli dibidang teknik yang mempromosikan
pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat
teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industry dan rekayasa (engineering),
yang mencakup telekomunikasi, jaringan komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika.
Tujuan inti IEEE adalah mendorong inovasi teknologi dan kesempurnaan untuk
kepentingan kemanusiaan.
Visi
IEEE adalah akan menjadi penting untuk masyarakat teknis global dan
professional teknis dimana-mana dan dikenal secara universal untuk kontribusi
teknologi dan teknis yang professional dalam meningkatkan kondisi perkembangan
global. Standar dalam IEEE adalah mengatur fungsi ,kemampuan dan
interoperabilitas dari berbagai macam produk dan layanan yang mengubah cara
orang hidup, bekerja dan berkomunikasi.
Proses
pembangunan IEEE standar dapat dipecah melalui tujuh langkah dasar yaitu :
1.
Mengamankan
Sponsor.
2.
Meminta
Otorisasi Proyek.
3.
Perakitan
Kelompok Kerja.
4.
Penyusunan
Standard.
5.
Pemungutan
suara.
6.
Review
Komite.
7.
Final
Vote.
4.
Standar Profesi IT
Profesi bidang teknologi Informasi (TI) itu serupa, tapi ternyata
tidak sama. Uraian berikut mencoba memahami bahwa komunitas yang identik dengan
"nerd itu pun punya karakter berbeda-beda pula. Secara umum, terdapat tiga
lapisan bidang TI, yakni lapisan spesialis, profesional operasional dan
profesional strategis. Lapisan pertama meliputi 6 golongan karakteristik
profil, yaitu software developer, technician, solution developer, coordinator,
adviser dan administrator. Keseluruhannya mencakup 29 profil profesi. Lapisan
kedua terdiri dari 4 profil profesi, yaitu IT engineer, IT manager, IT
consultant dan IT commercial canager . Lapisan ketiga terdiri dari 2 profil
profesi, yakni IT system engineer dan IT bussiness engineer. Dari standar yang
ada, hal yang menarik adalah acauan apa yang digunakan dalam pengembangan
kompetensi.
Salah satu acuan, seperti yang sekarang berkembang di negara-negara
Eropa, adalah dengan memperhatikan sistmatika profil spesialis dalam proses
pengembangan teknologi informasi itu sendiri. Proses ini terkait dengan proses
kerja (work process) para spesialis baik di suatu perusahaan maupun di suatu
organisasi. Dengan kata lain, pengembangan kompetensi akan lebih cenderung
berorientasi pada proses kerja. Proses kerja yang khas, aktivitas yang khas dan
tugas spesifik dari bidang TI dan bidang aplikasi TI yang terkait mencirikan
spesialis. Penggolongannya pada proses TI secara umum menjelaskan kemiripan,
keterkaitan (overlapping), dan batas antar profil. Sehingga baik bagi
perusahaan dan organisasi maupun bagi tenaga TI itu sendiri, identifikasi dan
pemilihan profil spesialis yang tepat menjadi mungkin.
1.
Sistematika
Aktivitas.
Proses TI menggambarkan secara umum produksi dan penerapan
produk-produk TI. Pada proses ini terkait siklus hidup (life cycle) produk-pro
luk secara keseluruhan dan penetapan model penjamin kualitas (Quality of
Assurance) yang wajar. Hal ini memiliki banyak kelebihan dan keuntungan. TI
meliputi software, hardware, dan teknologi komunikasi bagi perusahaan dan
organisasi modern saat ini. Dengan demikian proses TI menggambarkan disamping
pengembangan juga penerapan dari produk-produk TI. Jadi disini terkait tidak
hanya software dan sistem saja, melainkan juga hardware dan jaringan. Orientasi
proses pada perusahaan menjamin kepuasan pelanggan dan karyawan/pegawai/rekan
kerja, kualitas produksi yang tinggi, dan memungkinkan perbaikan-perbaikan yang
tetap dan berkelanjutan . Pada penggambaran siklus hidup produk, proses kerja
dan proses tugas terintegrasi di dalam proses TI. Keduanya dapat diturunkan
dari proses TI dan diperinci lebih dalam. Penggolongan profil spesialis pada
proses, aktivitas yang mencirikan, begitu juga keterkaitan (overlapping) dengan
profil lainnya dapat dengan mudah dikenali dari proses TI . Sebagai model
proses TI menawarkan dukungan bagi perusahaan seperti karyawan/pegawai/rekan kerja,
untuk dapat mengidentifikasi profil spesialis yang tepat dan sesuai dengan
pekerjaan. Dengan demikian proses TI dapat menambahkan atau mengintegrasikan
model proses dan metode pengembangan software yang sudah ada. Setelah produk
jadi, maka pelanggan mengambil dan membeli produk.Langkah berikutnya menyangkut
adaptasi sistem yang bare dengan yang sudah ada dan migrasi data. Langkah ini
biasanya berlangsung dalam rangka pilot phase. Pada phase ini, pemakai (user
dan administrator) sistem barn ini selanjutnya juga di training. Jika akhirnya
sistem telah diinstall, dikonfigurasi, dan diadaptasi, proses selanjutnya
mengoperasikan sistem secara reguler, berikut mengawasi dan memelihara sistem
Optimasi sistem sesuai kebutuhan selama proses operasi merupakan bagian
terakhir dari proses TI. Jika produk atau sistem tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan/permintaan (demand), maka analisis kebutuhan bare perlu dilakukan. Dengan
demikian proses TI akan kembali lagi ketitik awal prosesnya. Langkah-langkah
proses yang dijalankan perlu memperhatikan baik pihak developer atau pihak
user. Hal ini memungkinkan baik identifikasi aktivitas yang khas dan tugas
utama pada kedua belah pihak maupun gambaran overlapping, junction dan
fungsi-fungsi yang sama. Langkah-langkah proses TI mewakili proses kerja yang
luas dan kompleks. Pengoperasian, pengontrolan, dan pengoptimalan sistem
menggambarkan proses kontinu yang senantiasa harus terus dijalankan.
Implementasi sistem dapat berlangsung lama dan juga proses penyearahan ke
pelanggan dapat berlangsung melalui suatu proses bertahap. Proses TI merangkup
aktivitas-aktivitas dan proses-proses tersebut di atas pada lapisan abtrak dan
menjabarkannya dengan padat. Proses Kerja pada Perusahaan. Bagian-bagian
tertentu dan khas dari proses TI membentuk inti pekerjaan dari setiap
spesiaslis. Berbasiskan aktivitas inti ini spesialis TI dapat diklasifikasikan
menjadi 6 kelompok:
2.
Software
Developer
Analisis kebutuhan, rancangan sistem atau modul, dan implementasi
mencirikan kelompok developer. Arsitektur sistem, program, bank data,
user-interface dan sebagainya dikembangkan oleh developer. Dengan demikian
developer ditempatkan pada umumnya pada bagian produksi. Yang tergolong kedalam
kelompok ini antara lain analis sistem, developer sistem, serta software, data
bank, user interface dan multimedia specialized developer. Analisis kebutuhan
dan proses kerja, serta rancangan sistem keseluruhan merupakan tugas dari
sistem analis dan developer sistem. Kebutuhan user masa depan akan sistem
membentuk basis bagi spesfikasi software yang akan dikembangkan atau
dihasilkan, dan hardware yan diperlukan. Konsep solusi yang diciptakan dan
gambaran formalnya sebagai system-design atau arsitektur sistem direalisasikan
oleh software, data bank, user interface dan multimedia developer.
3.
Coodinator
Proses pengembangan dari sistem-sistem dan software dan kerja dari
developer harus didukung dikoodinasikan. Hal ini menjadi tugas seorang
koordinator yang juga harus ditempatkan pada bagian produksi. Koordinator
proyek TI, koordinator spesialis konfigurasi TI dan Test TI, serta technical
writer dan koordinator manajemen kualitas mendampingi proses-proses
pengembangan. Pengarahan dan koordinasi proyek-proyek yang kecil menjadi tugas
seorang koordinator proyek TI. Dia memahami aspek-aspek finasial, teknis,
personil dan organisasi dari proyek-proyek TI dan sekaligus
mengaturnya.Koordinator-koordinator mengambil alih tugas representatif selama
proses pengembangan dan sekaligus memimpin tim pengembangan. Disamping itu
mereka mendampingi produk-produk dan sistem-sistem pada siklus hidup berikutnya
dan harus memahami gambaran umum mengenai solusi-solusi yang besar dan
kompleks, seperti solusi yang dikonsepsi oleh para solutions developer.
4.
Solutions
Developer
Analisis kebutuhan dan perbandingan solusi, serta adaptasi sistem
dan migrasi data mencirikan seorang solution developer. Berbeda dengan seorang
developer yang memproduksi sesuatu, solution developer membeli sistem yang
tersedia atau produk di pasar dan mengadaptasikan dengan kebutuhan khusus dari
perusahaannnya. Seorang solution developer ditempatkan pada pihak pemakai dari
proses TI dan memiliki, disamping pengetahuan TI, pengetahuan yang dalam
mengenai bidang-bidang aplikasi khusus. Developer spesial E-market, E-logistik,
sistem manajemen pengetahuan dan jaringan dan juga koordinator security TI dan
bussines system adviser tergolong solution developer. Kompetensi ditekankan
pada bidang maketing, logistik, manajemen pengathuan, jaringan dan security TI.
Tugas utama solution developer adalah menyangkut analisis kebutuhan spesifik
perusahaan, konsepsi solusi-solusi teknis informatika dan adaptasi sistem dan
produk. Disamping itu is akan membimbing dan mentraining pemakai.
5.
Technician
Solution developer untuk produksi industri, dengan komponen hardware
dan dalam teknik keamanan mencirikan kelompok technician. Disamping analisis
kebutuhan, membandingkan solusi, dan adapatasi sistem, tugas utamanya adalah
pemrograman near hardware, pengembangan dan integrasi hardware. Seorang teknisi
nenganalisis kebutuhan, merancang sistem-sistem atau komponen-komponen,
menimplementasi dan mengintegariskannnya. Tugasnya jelas akan berbeda dengan
software developer, karena tools-tools, protocol, inteface, dan bahasa
pemrograman yang digunakannya berbeda. Security technician, industrial systems
technician dan device developer tergolong teknisi. Device developer merancang,
mengimplementasikan dan mentest komponen-komponen hardware. Konsep dan solusi
untuk peralatan technical security (misal security kamera) berikut penginstalan
pada infrastruktur TI adalah tugas teknisi keamanan. Industrial system
technician bertugas membuat konsep, mengimple-mentasikan, dan memelihara sistem
pedoman proses dan otomatisasi industri, seperti kontrol robot pada industri
otomotif atau kontrol peralatan laboratorium pada rekaya proses ( process
engineering). Berbeda dengan spesialis lainnya, tergantung pada jenis usaha dan
perusahan teknisi hams melakukan seluruh aktivitas proses TI termasuk
pemeliharan dari peralatan, sistem dan solusi-solusi.
6.
Administrator
Aktivitas utama dari administrator antara lain pengoperasian,
pengontrolan dan pengoptimalan sistem. Administrator memelihara dan mengontrol
sistem dan infrastruktur yang ada pada pihak pemakai. Proses-proses yang
senantiasa dijalankan dan kontinue membedakan aktivitas administrator dari
tugas-tugas yang terkait proyek dari spesialis lainnya. Administator spesial
jaringan, sistem TI, data bank, aplikasi perusahaan dan web membentuk kelompok
administrator. Mereka bertugas mengkonfigurasi, mengoperasikan, mengoptimalkan
jaringan, sistem teknik informasi, bank data, dan aplikasi perusahaan dan web.
7.
Adviser
Adviser memposisikan di diri di daerah irisan antara proses dan
profit aktivitas yang berbeda. Ia menjadi penghubung antara produsen dan pemakai
dalam hal teknis atau komersial. Lingkup aktivitas khasnya anntara lain juga
analisis kebutuhan, delivering dan acceptance dari produ, user training serta
technical support. IT supporter dan IT trainer merupakan adviser di lingkup
teknis; IT key accounter dan IT product coodinator adalah adviser dalam lingkup
komersial. IT supporter menyelesaikan masalah aplikasi dan memelihara
produk-produk dan sistem-sistem (software, hardware, jaringan). Sebagai
outsider, IT supporter senantiasa berhubungan dengan beragam aplikasiaplikasi
yang berbeda dan heterogen. Hal membedakannya dari seorang administrator. Tugas
utama IT trainer adalah memperkenal produk baru ke user dan melatih pemakaian
software maupun hardware ke user. Model training klasik, konsultasi personal,
E-learning merupakan sebagian bentuk model pelatihan yang mungkin.
8.
Bidang
Kompetensi Spesialis
Dengan
mengetahui proses kerja dan aktivitas yang khas, spesialis TI selama proses TI
dapat di klasfikasi dalam beberapa kelompok yang cukup majemuk. Sebut saja
software developer, solution developer, system analyst, fatabase developer, dan
banyak lagi. Pembagian kelompok mencerminkan kembali bidang kompetensi, dimana
seorang spesialis hams menguasai ilmu, kemampuan, metode dan tools. Bidang .
kompetensi merupakan bagian yang dikenal dari kompetensi aksi spesialis.
Sinthesis kompetensi keahlian, metode, sosial dan personal menggambarkan
kompetensi aksi profesi seorang spesialis. Bidang komptensi merupakan juga
bidang-bidang yang menyeluruh dari kompetensi aksi yang lengkap dan memuat
pengalaman kerja atau profesi. Proses rekayasa, metode-metode, dan tools dari
pengembangan software, serta standard pengembangan dan standard kualitas
merupakan bidang kompetensi yang khan dan penting untuk aktivitas-aktivitas di
dalam pengembangan software. Developer dan coordinator hams memiliki dan
menguasainya. Apabila developer memahami titik berat berikutnya pada analisis
sistem, pada coordinator penitikberatannya diletakan pada perencanaan dan
manajemen proyek, mediator/moderator dan penyelesain konflik Bidang kompetensi
yang menyangkut sistem bus, protocol, interface dan juga analisis hardware
membedakan kelompok teknisi dari developer lainnya. Administrator berada
sedikit jauh dari proses pengembangan. Keahlian utamamya terletak pada bidang
sistem operasi, jaringan, kontrol keamanan, keamanan data, dan analisis dan
solusi masalah yang terorientasi pada user.
5.
Standar Profesi di Indonesia dan Regional
Untuk
standar profesi di Indonesia dan regional dapat di ambil contoh mengenai
standar profesi di bidang teknologi dan infomasi, dengan penjelasan sebagai
berikut :
·
Usulan
Pelaksanaan
Berdasarkan perkembangan Teknologi Informasi secara umum, serta
kebutuhan di Indonesia serta dalam upaya mempersiapkan diri untuk era perdagangan
global. Beberapa usulan dituangkan dalam bab ini. Usulan-usulan tersebut
disejajarkan dengan kegiatan SRIG-PS (SEARCC), dan IPKIN selaku perhimpunan
masyarakat komputer dan informatika di Indonesia. Juga tak terlepas dari agenda
pemerinta melalui Departemen terkait.
·
Implementasi
Standardisasi Profesi bidang TI di Indonesia
Langkah-langkah yang diusulan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut :
1.
Penyusunan
kode etik profesiolan Teknologi Infomrasi.
2.
Penyusunan
Klasifikasi Pekerjaan (Job) Teknologi Informasi di Indonesia.
3.
Penerapanan
mekanisme sertifikasi untuk profesional TI.
4.
Penerapan
sistem akreditasi untuk Pusat Pelatihan dalam upaya Pengembangan Profesi.
5.
Penerapan
mekanisme re-sertifikasi.
Untuk
memasyarakatkan stardisasi profesi dan sistem sertiikasi stersebut, maka harus
dilakukan lebih banyak promosi dalam penyebaran standard kompetensi. Promosi
akan dilakukan melalui radio, majalah, atau bahkan TV. Terlebih lagi, adalah
penting untuk mempromosikan standard ini ke pada institusi pendidikan, teurtama
Bagian Kurikulum, karena pendidikan Teknologi Informasi harus disesuaikan agar
cocok dengan standard yang akan diterapkan dalam industry.
Standar Profesi di Eropa (Inggris)
Contoh
yang akan di bahas untuk standar profesi di Eropa adalah satndar profesi di
bidang kedokteran. Etika adalah setua peradaban itu sendiri. Arti populer etika
adalah bahwa hal itu adalah kode perilaku dianggap benar, terutama untuk
kelompok tertentu, profesi atau individu. Etika yang terutama berkaitan dengan
bagaimana orang harus bertindak. Banyak prinsip-prinsip etis didasarkan pada
kombinasi sensitivitas, kesopanan dan ‘kuda-akal’.
WFOT
Kode Etik ini dirancang untuk memberikan panduan luas bagi praktek terapi
okupasi. Standar COTEC Praktek ini dimaksudkan untuk menyempurnakan etika yang
spesifik dan rinci prinsip-prinsip lebih. Standar Praktek dan Kode Etik untuk
profesi kami itu sangat erat terkait. Kedua Kode Etik dan Standar Praktek
adalah metode yang ditetapkan atau perangkat peraturan yang berhubungan dengan
bersikap dll, suatu situasi tertentu (Chambers 20th Century Dictionary 1983).
Tujuan ini adalah untuk memberikan pernyataan publik prinsip yang ditetapkan
untuk terapis okupasi dan siswa oleh badan profesional. Mereka menyediakan
seperangkat pedoman yang spesifik untuk praktek yang membantu terapis okupasi
membuat keputusan etis, dengan memperhatikan hak-hak klien. Pedoman saja tidak
dapat diambil sebagai absolut, – mereka permintaan dari terapis okupasi
kombinasi standar etika, nilai-nilai moral dan perilaku profesional.
Standar
Praktek dikembangkan oleh COTEC adalah kode sukarela yang dirancang untuk
membantu Asosiasi Nasional untuk membangun dan mengembangkan kode nasional
sesuai dengan standar Eropa praktek untuk terapis okupasi. Hal ini dimaksudkan
untuk penerapan umum namun dapat dimodifikasi untuk daerah spesialis misalnya
pediatri praktek, kepedulian masyarakat, dll psikiatri Jika ada kelompok
seperti ingin melakukan ini, setiap dealth masalah dengan dalam Standar
Praktek, harus diberikan dan bijaksana pertimbangan informasi karena mereka
telah disertakan untuk relevansi mereka untuk satu atau kegiatan lain dari
praktek profesional kami. Sangat penting bahwa isu-isu yang termasuk dalam
Standar Praktek harus saat ini dan relevan dengan anggota profesi yang
menggunakan atau untuk yang menggunakannya dimaksudkan.
Standar COTEC
Praktek adalah pernyataan kebijakan yang membantu untuk mengatur dan menjaga
standar praktek profesional yang baik. Dalam kasus dimana keputusan harus
dibuat mengenai perilaku tidak profesional dari seorang ahli terapi kerja, Kode
dapat digunakan sebagai panduan untuk standar perilaku profesional yang tepat.
Kita
semua sekarang akrab dengan Instruksi Tinggi tentang Sistem Umum untuk
pengakuan ijazah pendidikan tinggi (89/48/EEC). Pasal 6.1 dari Petunjuk ini
menyatakan bahwa pejabat yang berwenang dari Negara Anggota host memerlukan
seseorang mengambil profesi diatur untuk “melarang mengejar profesi bahwa dalam
hal terjadi pelanggaran profesional yang serius”. Kelompok profesional ini
memberikan kita alasan yang sangat baik untuk menetapkan standar untuk praktik
profesional kami.
Wakil
untuk COTEC diminta untuk memastikan bahwa, ketika kode sedang diterjemahkan ke
dalam bahasa Eropa lainnya, hal itu dilakukan sehingga oleh penutur asli. Hal
ini dianjurkan karena memiliki frase dan istilah yang kadang-kadang sulit
diterjemahkan. Ada dua bagian utama dalam dokumen ini :
·
Kode
Etik Federasi Dunia Kerja Therapist
Standar Praktek dirancang oleh COTEC pada tahun 1991 dan sekarang
diperbaharui pada tahun 1996. Disusun bersama dengan perwakilan dari Asosiasi
Nasional oleh Kode Etik dan Standar Praktek Komite Dokumen Maria McGuinn (Ketua
& Sekretaris) Judith Marti dan Dirk de Vylder.
·
Kode
Etik
Kode Etik Federasi Dunia Kerja Therapist menggambarkan perilaku
yang tepat terapis okupasi berlatih di semua bidang terapi pekerjaan. Karena
semua Asosiasi Nasional Terapi Pekerjaan di Eropa adalah anggota atau anggota
Associate WFOT maka dipandang tepat yang harus COTEC basis Standar Praktek pada
kode ini.
·
Pribadi
atribut
Pekerjaan terapis memiliki integritas pribadi, kehandalan, pikiran
yang terbuka dan loyalitas berkaitan dengan konsumen dan bidang profesional
keseluruhan.
·
Tanggung
jawab terhadap penerima Occupational Layanan Terapi
Pekerjaan terapis pendekatan semua konsumen dengan hormat dan dengan
memperhatikan untuk situasi masing-masing. Pekerjaan terapis akan tidak
diskriminasi terhadap konsumen berdasarkan ras, warna kulit, cacat, cacat,
asal-usul kebangsaan, umur, jenis kelamin, preferensi seksual, agama, keyakinan
politik atau status dalam masyarakat. pribadi preferensi konsumen dan kemampuan
untuk berpartisipasi akan diperhitungkan dalam perencanaan penyediaan layanan.
Kerahasiaan informasi pribadi’s konsumen dijamin dan setiap rincian pribadi
disampaikan hanya dengan persetujuan mereka. Perilaku dalam tim Terapi
Pekerjaan dan dalam tim multidisiplin Pekerjaan terapis bekerja sama dan
menerima tanggung jawab dalam satu tim dengan mendukung tujuan medis dan
psikososial yang telah ditetapkan. terapis Kerja menyediakan laporan tentang
kemajuan intervensi mereka dan memberikan anggota lain dari tim dengan
informasi yang relevan.
·
Mengembangkan
pengetahuan professional
Pekerjaan terapis berpartisipasi dalam pengembangan profesional
melalui belajar sepanjang hidup dan selanjutnya menerapkan diperoleh
pengetahuan dan keterampilan dalam kerja profesional mereka.
·
Promosi
profesi
Pekerjaan
terapis berkomitmen untuk perbaikan dan pengembangan profesi pada umumnya.
Mereka juga prihatin dengan mempromosikan terapi okupasi yang lain masyarakat
organisasi profesional, dan mengatur badan-badan di, nasional dan internasional
tingkat regional.
World
Federation of Occupational Therapist: Komite Praktek Profesional; Maret 1990. Standar
Praktek Konsumen. Untuk tujuan Standar COTEC Praktek konsumen istilah digunakan
untuk menjelaskan pasien, klien dan / atau wali. Hal ini juga termasuk mereka
yang terapis kerja bertanggung jawab.
KESIMPULAN
Berdasarkan standar yang ada dan telah dijelaskan diatas,
hal yang menarik adalah acauan apa yang digunakan dalam pengembangan
kompetensi. Salah satu acuan, seperti yang sekarang berkembang di negara-negara
Eropa, adalah dengan memperhatikan sistmatika profil spesialis dalam proses
pengembangan teknologi informasi (singkatnya dalam proses TI) itu sendiri.
Proses ini terkait dengan proses kerja (work process) para spesialis baik di
suatu perusahaan maupun di suatu organisasi. Dengan kata lain, pengembangan
kompetensi akan lebih cenderung berorientasi pada proses kerja.
Proses kerja yang khas, aktivitas yang khas dan tugas
spesifik dari bidang TI dan bidang aplikasi TI yang terkait mencirikan
spesialis. Penggolongannya pada proses TI secara umum menjelaskan kemiripan,
keterkaitan (overlapping), dan batas antar profil. Sehingga baik bagi
perusahaan dan organisasi maupun bagi tenaga TI itu sendiri, identifikasi dan
pemilihan profil spesialis yang tepat menjadi mungkin.
Perbandinganya adalah buat di indonesia sendiri IT itu masih di anggap spele dan masih banyak yang bisa menjadi IT dengan ilmu yang seadanya bahkan di izinkan buat belajar terlebih dahulu setelah dapat pekerjaan menjadi seorang IT . kalo di negara eropa contohnya Inggris mereka hanya memilih orang yg benar benar ahli dalam bidang tersebut dan banyak test untuk menjadi seorang IT di sana . bahkan ada beberapa perusahaan yang mempunyai sentandar pendidikan tinggi untuk menjadi seorang IT di perusahaan tersebut .
sumber :